5 hal dasar tentang diet paleo yang perlu diketahui


Jika Anda sering mengalami sakit kepala, lambung, dan lainnya yang sudah menahun tetapi walau diobati tidak juga sembuh, mungkin ada baiknya Anda membaca informasi diterbitkan oleh WomenTalk.

Diet paleo mendapatkan namanya dari era paleolitik yaitu ketika manusia prasejarah masih melakukan hunting and gathering (berburu dan meramu) untuk makanan dan belum melakukan penanaman untuk bertani. Argumennya adalah, tubuh manusia berevolusi ribuan tahun untuk mengonsumsi makanan asli yang tumbuh tanpa ada campur tangan manusia seperti hasil pertanian yang banyak berasal dari bibit GMO (genetically modified organism).

Ini bukan berarti kita ingin mengembalikan waktu kembali ke masa lalu, atau kita harus berburu dan mengumpulkan makanan di hutan, tetapi seseorang menjalankan gaya hidup paleo atau dietnya mengadaptasi prinsip pola makan dan aktivitas mereka di kehidupan modern.

Mungkin ada yang membantah untuk apa kita meniru gaya hidup manusia prasejarah kalau usia manusia zaman sekarang lebih panjang (life expectancy) dari ketika masa itu? Usia manusia gua tidak panjang karena mereka hidup bersama predator alias binatang buas, mereka sangat mudah terpapar bencana alam, dan saat itu belum ditemukan antibiotik.

Sementara usia manusia modern memang rata-rata lebih panjang, tetapi apakah kita bisa mengatakan bahwa kualitas hidup manusia modern di masa tua lebih baik? Penyakit-penyakit diabetes, alzheimer, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, gout (yang sering disebut asam urat) sekarang dianggap otomatis datang bersama usia.

Padahal kenyataannya tidak demikian. Menurut Chris Kresser, penulis buku Your Personal Paleo Code kita ternyata bisa bebas dari penyakit kronis dengan mencegah, bahkan membalikkan kondisi tersebut menjadi normal kembali dengan pola makan yang dan gaya hidup yang benar.

Berikut ini adalah hal tentang diet paleo yang perlu Anda ketahui jika ingin mencobanya.

  1. Diet paleo menitikberatkan pada konsumsi makanan yang minim proses dan masih dalam bentuk asli, misalnya protein hewani, sayuran yang dimasak sendiri, dan buah secukupnya.
  2. Yang dihindari pada diet ini adalah makanan dalam kemasan, gula, nasi, gandum dan sebangsanya (termasuk oat, barley, quinoa), polong-polongan (termasuk kedelai), dan produk susu (dairy).
  3. Usahakan bahan makanan yang Anda konsumsi sealami mungkin. Misalnya, tumbuhan yang ditanam secara organic; ayam kampung, bukan ayam broiler; dan sapi lokal yang sebisa mungkin diberi pakan rumput, bukan sapi impor yang makan gandum atau pakan dari jagung.
  4. Diet paleo tidak otomatis berarti rendah karbohidrat, karena sumber makronutrisi yang tidak dikonsumsi dapat digantikan dengan umbi-umbian seperti ubi jalar, ubi Jepang, dan sebagainya.
  5. Tetapi jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, kurangi konsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak zat pati seperti umbi-umbian, dan batasi konsumsi kacang-kacangan Anda.


Semua makanan yang tidak dikonsumsi dalam diet paleo sebenarnya ada penjelasannya, hampir semua dapat mencetus sensitivitas dan peradangan. Untuk lengkapnya Anda bisa melakukan riset pribadi di situs tentang paleo dan buku referensi paleo seperti It Starts with Food oleh Melissa Hartwig dan Dallas Hartwig atau buku yang ditulis Chris Kresser, Your Personal Paleo Code.

Jika Anda memiliki keluhan kesehatan, dianjurkan untuk melakukan diet paleo ketat selama paling tidak 30 hari, dan mengeliminasi makanan-makanan yang berpotensi mencetus, menyebabkan, atau memperparah keadaan tersebut. Jika sudah lewat 30 hari, Anda bisa memperkenalkan satu per satu makanan yang ditinggalkan, sambil memerhatikan reaksi tubuh terhadap makanan tersebut.

Jika sudah familier dengan kerangka dan prinsip dari diet ini, Anda bisa menggunakannya sebagai panduan makan tanpa perlu mengikutinya 100 persen. Dalam keadaan sehat, Anda bisa meraup keuntungan cara makan ini dengan mengikutinya 80 hingga 90 persen saja.

Jika Anda mulai ragu-ragu dan mengatakan bahwa tidak bisa hidup tanpa nasi, gula, atau roti; siapa pun bisa mencoba dalam waktu 30 hari. Kalau Anda merasa lebih buruk, tidak usah diteruskan, tetapi saya yakin Anda akan merasa jauh lebih baik.

Saya sendiri yang sejak tiga tahun yang lalu menjalani diet paleo ketat, lalu kendur, lalu ketat lagi hingga beberapa kali, merasakan banyak perubahan positif.

Migren yang sering dirasakan hilang sama sekali, gangguan pencernaan pun nyaris tak ada lagi, energi saya meningkat hingga merasa harus saya salurkan dengan olahraga, ketika musim flu pun saya jarang terkena. Masuk angin? Sudah lupa kapan saya terakhir mengalaminya. Kesimpulannya, jangan segan untuk mencoba dan cari tahu lebih lanjut, ya!

Comments

Popular posts from this blog

Tip sukses menghasilkan uang dari rumah

Philosophy of Borobudur

Cegah bau apek pada pakaian saat musim hujan